Salah seorang pelopor yang mendalami
teori motivasi adalah Abraham.H.Maslow yang berkarya sebagai ilmuan dan
melakukan usahanya pada pertengahan dasawarsa 40-an. Telah umum diketahui bahwa
hasil-hasil pemikirannya kemudian dituangkannya dalam buku yang berjudul
“Motivation and personality”. Sumbangan Maslow mengenai teori motivasi sampai
dewasa ini tetap diakui, bukan hanya dikalangan teoritisi, akan tetapi juga
dikalangan para praktisi.
Abraham Harold Maslow (1908 – 1970) adalah salah seorang
pelopor aliran Psikologi Humanistik. Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New
York, pada 1 April 1908 dan wafat pada tanggal 8 Juni 1970 dalam usia 62 tahun
karena serangan jantung. Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi dan merupakan
anak sulung dari tujuh bersaudara. Kedua orang tuanya yang tidak berpendidikan
memaksa anak-anaknya untuk belajar keras agar dapat berprestasi di bidang
akademik. Masa muda Maslow berjalan dengan tidak menyenangkan karena hubungan
yang buruk dengan kedua orang tuanya. Semasa anak-anak dan remaja Maslow merasa
dirinya sangat menderita dengan perlakuan orangtuanya, terutama ibunya.
Keluarga Maslow berharap ia dapat meraih sukses melalui dunia pendidikan. Untuk
menyenangkan kemauan ayahnya, Maslow sempat belajar di bidang hukum tapi gagal.
Ia akhirnya mengambil bidang studi psikologi di University of Wisconsin, dan
memperoleh gelar BA pada 1930, MA pada 1931, dan PhD pada 1934. Setahun setelah
lulus, ia kembali ke New York untuk bekerja dengan E.L Thorndike di Columbia, dimana
Maslow menjadi tertarik dalam penelitian tentang seksualitas manusia. Dia mulai
mengajar penuh waktu di Brooklyn College. Selama masa hidupnya, ia datang ke
dalam kontak dengan banyak intelektual Eropa yang berimigrasi ke Amerika
Serikat, dan Brooklyn khususnya, pada waktu itu orang-orang seperti Adler,
Fromm, Horney, serta beberapa Gestalt dan psikolog Freudian. Maslow percaya
bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin.
Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang
Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan).
A. EKSPLORASI TEORI
MASHLOW
Maslow mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi
saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai “hierarki kebutuhan”. Kebutuhan
ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Ketika satu tingkat kebutuhan
terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi mendapat motivasi dari kebutuhan
tersebut. Selanjutnya, orang akan berusaha memenuhi kebutuhan tingkat
berikutnya. Teori Maslow tentang motivasi secara mutlak menunjukkan perwujudan
diri sebagai pemenuhan (pemuasan) kebutuhan yang bercirikan pertumbuhan dan
pengembangan individu. Perilaku yang ditimbulkannya dapat dimotivasikan oleh
manajer dan diarahkan sebagai subjek-subjek yang berperan. Dorongan yang dirangsang
ataupun tidak, harus tumbuh sebagai subjek yang memenuhi kebutuhannya
masing-masing yang harus dicapainya dan sekaligus selaku subjek yang mencapai
hasil untuk sasaran-sasaran organisasi.